Ribuan pendukung Persija, Jakmania, mengamuk setelah tim kesayangannya dikalahkan Arema Malang di partai final Copa Indonesia 2005 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11). Ribuan Jakmania itu merusak pagar dan lampu-lampu taman di sekitar Gelora Bung Karno.
Berdasarkan pemantauan Metro TV, para pendukung Macan Kemayoran--julukan Persija--juga mencoba memancing pendukung Arema untuk keluar dari Gelora Bung Karno dengan melempari batu ke arah pendukung Singo Edan--julukan Arema. Polisi sengaja menahan pendukung Arema agar tidak keluar dulu dari Gelora, sehingga keributan yang lebih besar bisa dihindari.
Ribuan pendukung Persija, Jakmania, mengamuk setelah tim kesayangannya dikalahkan Arema Malang di partai final Copa Indonesia 2005 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11). Ribuan Jakmania itu merusak pagar dan lampu-lampu taman di sekitar Gelora Bung Karno.
Berdasarkan pemantauan Metro TV, para pendukung Macan Kemayoran--julukan Persija--juga mencoba memancing pendukung Arema untuk keluar dari Gelora Bung Karno dengan melempari batu ke arah pendukung Singo Edan--julukan Arema. Polisi sengaja menahan pendukung Arema agar tidak keluar dulu dari Gelora, sehingga keributan yang lebih besar bisa dihindari.
Polisi terpaksa menggunakan meriam air untuk membubarkan Jakmania. Namun, para Jakmania mencoba bertahan dengan melempari polisi dengan batu dan tongkat bambu, sehingga mengakibatkan sejumlah polisi terluka. Setelah ribut selama satu jam, massa akhirnya membubarkan diri. Beberapa waktu silam, Jakmania juga melakukan perusakan setelah Persija dikalahkan Persipura dalam final Liga Indonesia. Namun, kali ini, polisi tampak lebih sigap, sehingga kerusuhan yang lebih besar bisa dihindarkan.
Recent Posts
Senin, 29 Desember 2008
Label: berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar