Recent Posts

Senin, 29 Desember 2008

Taji Persija tumpul saat bertanding melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (6/2). Serangan-serangan Persija di babak kedua semifinal Liga Indonesia tidak mampu membobol gawang Ferry Rotinsulu. Sampai peluit berbunyi Persija tetap harus menyerah 0-1.

Setelah tertinggal 0-1 di awal babak pertama oleh Sriwijaya, Persija sebetulnya memberikan serangan-serangan balik di babak kedua. Persija beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun, sayang peluang-peluang itu pun mampu digagalkan oleh penjaga gawan Sriwijaya Ferry Rotinsulu. Beberapa peluang emas juga gagal berbuah gol karena tendangan meleset.
Taji Persija tumpul saat bertanding melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (6/2). Serangan-serangan Persija di babak kedua semifinal Liga Indonesia tidak mampu membobol gawang Ferry Rotinsulu. Sampai peluit berbunyi Persija tetap harus menyerah 0-1.

Setelah tertinggal 0-1 di awal babak pertama oleh Sriwijaya, Persija sebetulnya memberikan serangan-serangan balik di babak kedua. Persija beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun, sayang peluang-peluang itu pun mampu digagalkan oleh penjaga gawan Sriwijaya Ferry Rotinsulu. Beberapa peluang emas juga gagal berbuah gol karena tendangan meleset.

Pertandingan semifinal ini dinodai oleh kerusuhan. Kerusuhan terjadi setelah pertandingan semifinal antara Persipura Jayapura melawan PSMS Medan. Awalnya, kericuhan terjadi di bagian dalam stadion, saat Persipura dan PSMS tengah melangsungkan drama adu penalti. The Jakmania membuat aksi provokasi dengan mengejek suporter Persipura.

Setelah pertandingan, The Jakmania melempari suporter Persipura dengan petasan dan benda-benda keras. Pihak kepolisian sempat menyemprotkan gas air mata. Tim Metro TV yang sedang melakukan aksi peliputan bahkan menjadi korban pemukulan. Kamera liputan Metro TV dirusak sejumlah suporter.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

viking banci dalam rok!!!!!

Posting Komentar