Recent Posts
Rabu, 31 Desember 2008
Label: Video
Label: Video
Label: Video
Senin, 29 Desember 2008
Pertandingan uji coba antara tuan rumah Persikabo Bogor dan Persija Jakarta berakhir ricuh. Kedua klub bermain imbang dengan skor kacamata 0-0 di Stadion Persikabo, Bogor, kemarin.
Suasana panas sudah terjadi sebelum kick-off dimulai. Manajer Keuangan dan Umum Rudi Ferbian mengatakan, kerusuhan suporter terjadi di luar Kota Bogor. Suporter Persija terlibat bentrok dengan masyarakat. Imbasnya, bus yang membawa pemain Persija tertahan cukup lama di daerah Sentul.
”Kami terpaksa menjemput mereka dengan bus Persikabo. Jakmania rusuh di Sentul, tapi bukan dengan pendukung Persikabo,” kata Rudi kepada SINDO kemarin. Pertandingan pun terpaksa ditunda sekitar satu jam dari rencana semula pukul 15.30 WIB. Rudi menambahkan, suasana pertandingan berjalan normal.
Pertandingan uji coba antara tuan rumah Persikabo Bogor dan Persija Jakarta berakhir ricuh. Kedua klub bermain imbang dengan skor kacamata 0-0 di Stadion Persikabo, Bogor, kemarin.
Suasana panas sudah terjadi sebelum kick-off dimulai. Manajer Keuangan dan Umum Rudi Ferbian mengatakan, kerusuhan suporter terjadi di luar Kota Bogor. Suporter Persija terlibat bentrok dengan masyarakat. Imbasnya, bus yang membawa pemain Persija tertahan cukup lama di daerah Sentul.
”Kami terpaksa menjemput mereka dengan bus Persikabo. Jakmania rusuh di Sentul, tapi bukan dengan pendukung Persikabo,” kata Rudi kepada SINDO kemarin. Pertandingan pun terpaksa ditunda sekitar satu jam dari rencana semula pukul 15.30 WIB. Rudi menambahkan, suasana pertandingan berjalan normal.
”Situasinya sangat panas. Suporter kedua belah pihak harus ditenangkan lebih dahulu. Kami pun hanya bertanding sekitar satu jam yang terbagi dalam dua babak,” lanjutnya. Namun, anarkistis antar suporter kembali pecah setelah laga usai. Jakmania dan Kabomania –suporter Persikabo– saling lempar batu.
”Kerusuhan itu terjadi lagi setelah pertandingan usai, tapi di luar stadion. Jakmania terpaksa ditahan di dalam stadion. Kami harus menunggu sekitar 30 menit sampai Kabomania pulang semuanya. Tapi, aparat bekerja sangat baik sehingga rusuh suporter tidak membesar,” ujarnya.
Laskar Padjajaran –julukan Persikabo– mengaku puas dengan hasil seri tersebut. Sebab, mereka mengubah komposisi pada babak kedua dengan menurunkan pemain muda.
”Hasil ini bagus, apalagi kami memainkan pemain junior sampai 70% pada babak kedua. Tapi, passing masih perlu pembenahan. Passing mereka tidak akurat dan kerap salah,” katanya.
Sementara itu, Macan Kemayoran –julukan Persija– tak terlalu kecewa dengan hasil seri ini. Pemain mendapatkan atmosfer pertandingan yang sebenarnya.”Kami tidak bisa masuk ke Bogor karena suporter rusuh .Kondisi ini jelas menguntungkan kami. Sebab, hal seperti itu akan kami hadapi. Pemain tidak terpengaruh oleh tekanan pertandingan. Tapi, suporter yang justru terpengaruh sehingga rusuh,” kata Pelatih Persija Danurwindo.
Label: berita
Taji Persija tumpul saat bertanding melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (6/2). Serangan-serangan Persija di babak kedua semifinal Liga Indonesia tidak mampu membobol gawang Ferry Rotinsulu. Sampai peluit berbunyi Persija tetap harus menyerah 0-1.
Setelah tertinggal 0-1 di awal babak pertama oleh Sriwijaya, Persija sebetulnya memberikan serangan-serangan balik di babak kedua. Persija beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun, sayang peluang-peluang itu pun mampu digagalkan oleh penjaga gawan Sriwijaya Ferry Rotinsulu. Beberapa peluang emas juga gagal berbuah gol karena tendangan meleset.
Taji Persija tumpul saat bertanding melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (6/2). Serangan-serangan Persija di babak kedua semifinal Liga Indonesia tidak mampu membobol gawang Ferry Rotinsulu. Sampai peluit berbunyi Persija tetap harus menyerah 0-1.
Setelah tertinggal 0-1 di awal babak pertama oleh Sriwijaya, Persija sebetulnya memberikan serangan-serangan balik di babak kedua. Persija beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun, sayang peluang-peluang itu pun mampu digagalkan oleh penjaga gawan Sriwijaya Ferry Rotinsulu. Beberapa peluang emas juga gagal berbuah gol karena tendangan meleset.
Pertandingan semifinal ini dinodai oleh kerusuhan. Kerusuhan terjadi setelah pertandingan semifinal antara Persipura Jayapura melawan PSMS Medan. Awalnya, kericuhan terjadi di bagian dalam stadion, saat Persipura dan PSMS tengah melangsungkan drama adu penalti. The Jakmania membuat aksi provokasi dengan mengejek suporter Persipura.
Setelah pertandingan, The Jakmania melempari suporter Persipura dengan petasan dan benda-benda keras. Pihak kepolisian sempat menyemprotkan gas air mata. Tim Metro TV yang sedang melakukan aksi peliputan bahkan menjadi korban pemukulan. Kamera liputan Metro TV dirusak sejumlah suporter.
Label: berita
SUPORTER PERSIJA DAN PERSIPURA BENTROK 06 Februari 2008 21:20 WIB
Diposting oleh anti the jak di 02.21
Pertandingan semifinal Liga Indonesia (Ligina) antara Persipura Jayapura dan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2) malam, diwarnai tawuran antarsuporter. Pendukung Persipura Jayapura terlibat bentrok dengan suporter Persija Jakarta. Seorang pendukung Persija dikabarkan tewas dalam bentrokan ini.
Tawuran diawali saat adu pinalti. Saat itu, Jakmania mengejek suporter Persipura. Apalagi setelah, pemain Persipura, David Daroka gagal mengeksekusi pinalti. Jakmania berencana menyaksikan pertandingan semifinal kedua antara tim kesayangan mereka, Persija dan Sriwijaya FC. Tak hanya mengejek, mereka melempar pendukung Persipura dengan petasan.
Pertandingan semifinal Liga Indonesia (Ligina) antara Persipura Jayapura dan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2) malam, diwarnai tawuran antarsuporter. Pendukung Persipura Jayapura terlibat bentrok dengan suporter Persija Jakarta. Seorang pendukung Persija dikabarkan tewas dalam bentrokan ini.
Tawuran diawali saat adu pinalti. Saat itu, Jakmania mengejek suporter Persipura. Apalagi setelah, pemain Persipura, David Daroka gagal mengeksekusi pinalti. Jakmania berencana menyaksikan pertandingan semifinal kedua antara tim kesayangan mereka, Persija dan Sriwijaya FC. Tak hanya mengejek, mereka melempar pendukung Persipura dengan petasan.
Aksi para Jakmania berlangsung hingga pendukung Persipura meninggalkan stadion. Akibatnya, para pendukung Persipura marah dan membalas. Namun, polisi berhasil mencegah bentrokan meluas.
Saat keributan berlangsung, tim peliputan Metro TV bertemu dengan sekumpulan Persipuramania. Salah seorang di antara mereka meminta juru kamera Metro TV berhenti mengambil gambar mereka. Meski berhenti mengambil gambar, kelompok pendukung Persipura tetap memukul Juru Kamera Metro TV, Ade Permana. Akibatnya, kamera rusak.
Label: berita
Ribuan pendukung Persija, Jakmania, mengamuk setelah tim kesayangannya dikalahkan Arema Malang di partai final Copa Indonesia 2005 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11). Ribuan Jakmania itu merusak pagar dan lampu-lampu taman di sekitar Gelora Bung Karno.
Berdasarkan pemantauan Metro TV, para pendukung Macan Kemayoran--julukan Persija--juga mencoba memancing pendukung Arema untuk keluar dari Gelora Bung Karno dengan melempari batu ke arah pendukung Singo Edan--julukan Arema. Polisi sengaja menahan pendukung Arema agar tidak keluar dulu dari Gelora, sehingga keributan yang lebih besar bisa dihindari.
Ribuan pendukung Persija, Jakmania, mengamuk setelah tim kesayangannya dikalahkan Arema Malang di partai final Copa Indonesia 2005 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11). Ribuan Jakmania itu merusak pagar dan lampu-lampu taman di sekitar Gelora Bung Karno.
Berdasarkan pemantauan Metro TV, para pendukung Macan Kemayoran--julukan Persija--juga mencoba memancing pendukung Arema untuk keluar dari Gelora Bung Karno dengan melempari batu ke arah pendukung Singo Edan--julukan Arema. Polisi sengaja menahan pendukung Arema agar tidak keluar dulu dari Gelora, sehingga keributan yang lebih besar bisa dihindari.
Polisi terpaksa menggunakan meriam air untuk membubarkan Jakmania. Namun, para Jakmania mencoba bertahan dengan melempari polisi dengan batu dan tongkat bambu, sehingga mengakibatkan sejumlah polisi terluka. Setelah ribut selama satu jam, massa akhirnya membubarkan diri. Beberapa waktu silam, Jakmania juga melakukan perusakan setelah Persija dikalahkan Persipura dalam final Liga Indonesia. Namun, kali ini, polisi tampak lebih sigap, sehingga kerusuhan yang lebih besar bisa dihindarkan.
Label: berita
katakan Fuck The jak!!!!
SelengkapnyaLabel: Buku tamu
THE JAK ANJINGGGGGGGGGGG!!!!!!!!!!!!!!!!!
Selengkapnya